• senkaya-tourism-turkey

    Kapal Pesiar Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Musim Panas

    Kapal Pesiar Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Musim Panas – Musim panas sering kali menjadi saat yang dinanti-nantikan bagi para pelancong yang ingin menjelajahi destinasi wisata baru. Di tengah keinginan untuk berlibur yang semakin meningkat, industri kapal pesiar menjadi salah satu yang paling dinamis dan menarik. Kapal pesiar tidak hanya menjadi alat transportasi untuk berlayar dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga menjadi destinasi liburan yang lengkap dengan berbagai fasilitas dan hiburan.

    Pesona Kapal Pesiar

    Kapal pesiar menawarkan pengalaman liburan yang unik dan memikat. Dengan berlayar di atas lautan biru yang luas, para penumpang dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan dari dek kapal. Tidak hanya itu, kapal pesiar juga menawarkan beragam kegiatan dan hiburan, mulai dari restoran mewah, teater, klub malam, kolam renang, hingga fasilitas olahraga seperti lapangan golf dan dinding panjat. Dengan berbagai opsi tersebut, kapal pesiar cocok untuk berbagai jenis wisatawan, mulai dari pasangan yang mencari liburan romantis hingga keluarga yang ingin bersenang-senang bersama. hari88

    Kapal Pesiar Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Musim Panas

    Peningkatan Permintaan

    Tren peningkatan permintaan terhadap kapal pesiar telah menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya karena kapal pesiar menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan, tetapi juga karena semakin banyaknya destinasi menarik yang dapat dicapai dengan kapal pesiar. Destinasi eksotis seperti Karibia, Alaska, Eropa, dan Asia menjadi daya tarik utama bagi para pelancong yang ingin menjelajahi tempat-tempat baru sambil menikmati kenyamanan dan kemewahan kapal pesiar.

    Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Musim Panas

    Menyadari potensi lonjakan permintaan di musim panas, industri kapal pesiar terus berupaya untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu strategi yang umum dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas kapal pesiar dan menambahkan rute baru yang menarik. Kapal pesiar modern kini dibangun dengan desain yang lebih efisien dan mampu menampung lebih banyak penumpang tanpa mengorbankan kenyamanan dan fasilitas. Selain itu, penambahan destinasi baru di dalam itinerari kapal pesiar juga menjadi strategi yang populer untuk menarik minat para pelancong.

    Kesimpulan

    Kapal pesiar tidak hanya merupakan alat transportasi laut, tetapi juga merupakan destinasi liburan yang lengkap dengan berbagai fasilitas dan hiburan. Permintaan terhadap kapal pesiar terus meningkat, terutama di musim panas ketika para pelancong ingin menjelajahi tempat-tempat baru. Industri kapal pesiar terus berupaya mengantisipasi lonjakan wisatawan dengan meningkatkan kapasitas kapal dan menambahkan rute baru yang menarik. Dengan demikian, kapal pesiar tetap menjadi pilihan liburan yang menarik bagi para wisatawan yang ingin merasakan petualangan yang tak terlupakan di lautan biru.

  • senkaya-tourism-turkey

    Kapal Pesiar Kembali Berlayar dan Protokol Kesehatan Ketat

    Kapal Pesiar Kembali Berlayar dan Protokol Kesehatan Ketat – Setelah beberapa waktu vakum akibat pandemi global, industri kapal pesiar akhirnya kembali berlayar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kembalinya kapal pesiar ini menjadi angin segar bagi para penggemar petualangan laut yang telah lama menantikan momen untuk menjelajahi destinasi menakjubkan di seluruh dunia. Namun, dibalik kegembiraan tersebut, ada serangkaian langkah yang diambil untuk memastikan keamanan dan kesehatan semua penumpang dan kru kapal.

    Mengapa Kapal Pesiar Kembali Berlayar?

    Kembalinya kapal pesiar menjadi indikasi positif dalam pemulihan industri pariwisata setelah masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19. Kapal pesiar menawarkan pengalaman liburan yang unik dan mewah bagi para penumpangnya, dengan fasilitas yang lengkap dan destinasi yang menakjubkan. Kembalinya kegiatan kapal pesiar juga memberikan dorongan ekonomi bagi pelabuhan-pelabuhan yang menjadi tujuan kapal tersebut, serta memperkuat kembali rantai pasokan global di industri perkapalan. https://hari88.net/

    Kapal Pesiar Kembali Berlayar dan Protokol Kesehatan Ketat

    Protokol Kesehatan Ketat

    Meskipun kembalinya kapal pesiar disambut dengan antusiasme, keselamatan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Sejumlah protokol kesehatan ketat diterapkan untuk meminimalkan risiko penyebaran COVID-19 di kapal pesiar. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

    Pemeriksaan Kesehatan:

    Sebelum naik ke kapal, semua penumpang dan kru harus menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat, termasuk pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

    Kapasitas Terbatas:

    Kapasitas penumpang dibatasi untuk memastikan jarak fisik yang memadai antara satu sama lain. Ini bertujuan untuk mengurangi potensi kerumunan dan kontak dekat.

    Pemakaian Masker:

    Penggunaan masker wajib di seluruh area kapal, kecuali ketika penumpang sedang makan atau minum.

    Sanitasi Rutin:

    Kapal pesiar dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang memadai, termasuk stasiun cuci tangan dan hand sanitizer yang tersedia di berbagai tempat.

    Pembersihan Intensif:

    Seluruh area kapal secara rutin dibersihkan dan disterilkan menggunakan desinfektan yang efektif.

    Pengalaman Kapal Pesiar yang Aman dan Menyenangkan

    Meskipun ada beberapa perubahan dalam pengalaman kapal pesiar akibat penerapan protokol kesehatan, namun hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan dari liburan di atas kapal. Para penumpang masih dapat menikmati berbagai fasilitas hiburan dan rekreasi yang ditawarkan, termasuk restoran mewah, kolam renang, spa, dan berbagai kegiatan yang menyenangkan.

    Selain itu, destinasi yang disinggahi oleh kapal pesiar juga tetap menarik, mulai dari pulau eksotis hingga kota-kota pesisir yang indah. Para penumpang dapat memilih berbagai paket tur yang diselenggarakan oleh kapal pesiar untuk menjelajahi destinasi tersebut dengan aman dan nyaman.

    Kesimpulan

    Kembalinya kapal pesiar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi tanda positif dalam pemulihan industri pariwisata. Dengan menjaga keselamatan dan kesehatan semua penumpang dan kru, kita dapat menikmati pengalaman liburan yang aman dan menyenangkan di atas kapal pesiar. Semoga dengan adanya langkah-langkah ini, industri kapal pesiar dapat pulih sepenuhnya dan terus memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi semua penggemarnya.

  • senkaya-tourism-turkey

    Pemulihan Industri Kapal Pesiar Liburan Lebih Normal

    Pemulihan Industri Kapal Pesiar Liburan Lebih Normal – Industri kapal pesiar telah menjadi salah satu industri yang paling terdampak oleh pandemi global yang melanda dunia sejak tahun 2020. Namun, dengan upaya pengendalian penyebaran virus dan peningkatan tingkat vaksinasi di berbagai negara, industri ini kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan. Kapal pesiar tidak hanya menjadi sarana liburan yang populer, tetapi juga merupakan simbol dari kembalinya kehidupan yang lebih normal setelah masa-masa sulit akibat pandemi.

    Pemulihan Industri Kapal Pesiar

    Pasca-tenggelamnya permintaan perjalanan pada masa puncak pandemi, industri kapal pesiar menghadapi tantangan besar dalam memulihkan kepercayaan dan minat konsumen. Namun, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menyesuaikan operasional mereka, perusahaan kapal pesiar telah berhasil membuka kembali rute-rute perjalanan dan menarik kembali minat para pelancong.

    Salah satu faktor kunci dalam pemulihan industri ini adalah kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan kapal pesiar untuk menetapkan standar keamanan dan kesehatan yang tinggi. Protokol-prokotol tersebut mencakup pemeriksaan kesehatan secara ketat sebelum naik kapal, penggunaan masker wajib, kapasitas penumpang yang dibatasi, serta peningkatan kebersihan dan sanitasi di seluruh kapal. hari88

    Pemulihan Industri Kapal Pesiar Liburan Lebih Normal

    Siap Sambut Liburan Lebih Normal

    Kembalinya kegiatan perjalanan kapal pesiar juga merupakan tanda bahwa berbagai negara siap menyambut kembalinya liburan yang lebih normal. Destinasi pariwisata di seluruh dunia, yang sebelumnya mengalami penurunan drastis dalam kunjungan wisatawan, kini mulai mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan para pelancong kembali.

    Pemerintah di berbagai negara telah mengimplementasikan langkah-langkah untuk mendukung pemulihan industri pariwisata, termasuk kapal pesiar, dengan memperkuat infrastruktur pariwisata, memberikan insentif pajak, dan mengembangkan kampanye promosi untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional.

    Meningkatnya Permintaan Liburan Laut

    Meskipun pandemi telah mengubah pola perjalanan dan preferensi konsumen, minat terhadap liburan kapal pesiar tetap kuat. Banyak pelancong yang mencari pengalaman liburan yang berbeda, yang menggabungkan kenyamanan dan kebebasan dari kapal pesiar dengan eksplorasi destinasi eksotis di sepanjang rute perjalanan.

    Kapal pesiar juga menawarkan berbagai fasilitas dan aktivitas yang cocok untuk berbagai jenis wisatawan, mulai dari keluarga, pasangan, hingga individu yang mencari petualangan. Dari restoran mewah, pusat kebugaran, hingga atraksi hiburan yang menarik, kapal pesiar menjanjikan pengalaman liburan yang lengkap dan memuaskan bagi setiap penumpangnya.

    Kesimpulan

    Pemulihan industri kapal pesiar menandai langkah penting menuju kembalinya kehidupan yang lebih normal setelah masa-masa sulit pandemi. Dengan kembali dibukanya rute-rute perjalanan dan meningkatnya minat konsumen, kapal pesiar tidak hanya menjadi sarana liburan yang populer, tetapi juga merupakan simbol dari optimisme dan harapan akan masa depan yang lebih cerah dalam industri pariwisata. Dengan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dukungan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat, kita dapat menyambut kembali era liburan yang lebih dinamis dan menggembirakan.

  • Industri Pelayaran Menghadapi Tantangan Keberlanjutan dan Kru
    senkaya-tourism-turkey

    Industri Pelayaran Menghadapi Tantangan Keberlanjutan dan Kru

    Industri Pelayaran Menghadapi Tantangan Keberlanjutan dan Kru – Dengan banyaknya merek kapal pesiar besar yang mencapai penyebaran armada penuh, industri pelayaran kembali setelah jeda yang lama dan mendapatkan kembali momentumnya.

    Bekerja untuk pulih dari dampak pandemi, bagaimanapun, jelajah menghadapi tantangan baru mulai dari solusi untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan hingga kesulitan penempatan staf dan orientasi untuk mendukung pertumbuhannya yang cepat. Untuk memenuhi tantangan saat ini, jelajah mengadopsi teknologi dan pendekatan baru untuk masalah yang ada di depan.

    Industri Pelayaran Menghadapi Tantangan Keberlanjutan dan Kru

    “Visibilitas industri pelayaran dan tantangan yang dihadapinya menjadikannya industri yang menarik untuk bekerja saat ini,” kata Joost van Ree yang berlatar belakang maritim, simulasi, dan tiga tahun sebagai Partner Relations Director untuk Cruises Lines International Association (CLIA)). https://hari88.com/

    Dia bergabung dengan Ocean Technologies Group (OTG) pada Januari 2022 untuk membantu industri pelayaran memanfaatkan bentuk pembelajaran baru untuk memenuhi tantangannya. “Industri dan kapal pesiar sangat terlihat sehingga menjadi fokus banyak perhatian dari regulator dan aktivis, mendorong industri untuk menjadi yang terdepan dalam mengadopsi teknologi baru.”

    Sistem Baru

    Sementara semua sektor maritim mencari solusi jangka panjang untuk operasi hijau, sektor pelayaran telah menjadi pengadopsi awal teknologi mulai dari kapal berbahan bakar LNG hingga pabrik pemulihan panas, pembersih emisi, baterai, sistem air limbah, komunikasi, tenaga pantai, dan banyak lagi.

    DNV misalnya menghitung seperempat dari orderbook kapal pesiar adalah untuk kapal penumpang berbahan bakar LNG. Jalur pelayaran juga bekerja sama dengan galangan kapal, produsen mesin, pelabuhan, dan regulator untuk mengembangkan solusi masa depan.

    Selain investasi besar yang dibutuhkan sistem baru ini, mereka juga membawa tantangan baru. “Pelaut perlu dilatih tentang teknologi baru ini dan mempelajari cara baru mengoperasikan kapal mereka untuk mencapai tujuan keberlanjutan,” jelas van Ree. “Anda dapat menempatkan semua teknologi baru ini di atas kapal, tetapi jika orang tidak tahu cara mengoperasikan sistem ini secara efektif, itu tidak akan berguna.”

    Tingkat pertumbuhan dalam jelajah melipatgandakan tantangan. Sementara pandemi mengakibatkan penjadwalan ulang pengiriman di masa depan, jalur pelayaran utama tidak membatalkan pesanan newbuild mereka. Bisnis akan melihat antara 10 dan 20 kapal baru diperkenalkan per tahun hingga 2027.

    Pelayaran ekspedisi, misalnya, adalah salah satu segmen yang tumbuh paling cepat, tetapi dengan itu muncul tantangan tambahan untuk beroperasi di beberapa wilayah yang paling sensitif terhadap lingkungan bersama dengan masalah tambahan mulai dari navigasi es hingga mengelola pertemuan dengan kehidupan laut dan pengelolaan limbah.

    Tantangan Kru

    “Sementara banyak perhatian tertuju pada penjelajahan ramah lingkungan, masalah industri kedua sedikit kurang diperhatikan, tetapi tantangan kru sama sulitnya,” kata van Ree. “CLIA memperkirakan sektor pelayaran membutuhkan 73.000 orang baru per tahun untuk mengakomodasi pertumbuhan saat ini.

    Angka-angkanya luar biasa dan COVID menambah tantangan ketika orang-orang yang berada di kapal atau di kumpulan kru yang mapan menemukan pekerjaan baru selama penutupan atau mungkin ragu untuk kembali ke laut. Selain itu, banyak jalur pelayaran tidak memiliki pilihan selain melepaskan sebagian besar staf mereka yang berbasis di pantai selama pandemi.

    Dengan kembalinya berlayar, perusahaan harus dengan cepat membangun kembali seluruh tim pantai dan kapal dari awal, bukan tantangan yang mudah.”

    Sementara kapal komersial seperti kapal tanker atau kapal kontainer mungkin memiliki rata-rata 20 awak, sebuah kapal pesiar besar dapat memiliki lebih dari 2.000 awak dan mereka semua harus memiliki pelatihan keselamatan, sertifikat STCW, dan siap serta memenuhi syarat untuk bekerja di laut.

    Van Ree menunjukkan bahwa industri pelayaran bersifat global dalam perekrutannya, seringkali mempekerjakan kapal pesiar dengan 40 negara berbeda. Harus beralih ke sumber baru dan kurang familiar untuk kru, penilaian pra-kerja telah menjadi alat penting. 

    Selain memiliki jumlah orang yang tepat untuk mengoperasikan kapal, memiliki orang dengan pengalaman dan keterampilan yang tepat sangat penting untuk memberikan pengalaman tamu berkualitas tinggi. Alat rekrutmen seperti yang dikembangkan oleh OTG dapat memberikan gambaran yang akurat dan objektif tentang seorang kandidat.

    Perekrut dapat menilai pengetahuan teknis anggota kru, kemahiran bahasa Inggris, yang sangat penting untuk berinteraksi dengan tamu, serta kemampuan, dan profil kepribadian yang dapat membantu dalam membangun tim yang tepat.

    Dengan menggunakan simulasi berbasis cloud, OTG dapat membantu pemberi kerja untuk menilai keterampilan petugas dek dan mesin dalam skala besar. Menggunakan model bayar per penggunaan OTG menawarkan jalur pelayaran pendekatan hemat biaya yang dapat diakses oleh tim teknis yang bertanggung jawab untuk perekrutan dan promosi.

    Industri Pelayaran Menghadapi Tantangan Keberlanjutan dan Kru

    Perekrut juga membutuhkan kemampuan untuk mengoordinasikan berbagai dokumentasi mulai dari sertifikat atau dukungan yang diperlukan hingga visa medis dan perjalanan serta dokumentasi lainnya untuk setiap kandidat. Alat perangkat lunak menyediakan kemampuan untuk mengelola proses perekrutan dan orientasi serta perencanaan kebutuhan kru di masa depan.

    Sistem manajemen kru seperti perangkat lunak Compas OTG menyediakan kemampuan untuk memproses semua data ini sehingga membebaskan manajer kru untuk fokus pada perencanaan rotasi kru dan memastikan suksesi yang lancar di semua area kepegawaian kapal.

  • Perakitan Dimulai Untuk LNG Royal Caribbean
    senkaya-tourism-turkey

    Perakitan Dimulai Untuk LNG Royal Caribbean

    Perakitan Dimulai Untuk LNG Royal Caribbean – Perakitan dimulai hari ini di Saint-Nazaire, Prancis di kapal pesiar keenam di kelas Oasis Royal Caribbean International. Dinamakan Utopia of the Seas, dia akan menjadi yang pertama dari kelas yang berbahan bakar LNG dan secara luas diharapkan menjadi kapal pesiar terbesar atau salah satu kapal pesiar terbesar yang pernah dibangun.

    Perakitan Dimulai Untuk LNG Royal Caribbean

    Pada upacara yang dilakukan pada 1 Juli di galangan kapal di Prancis, koin keberuntungan ditempatkan di blok pertama kapal pesiar baru. Bagian pertama kapal, blok baja seberat 948ton, yang terdiri dari bagian haluan dengan pendorong dan bagian depan kapal telah ditempatkan di dok kering dengan perakitan yang sekarang secara resmi sedang berlangsung. premium303

    Pada April 2022, Royal Caribbean menandai pemotongan baja pertama untuk kapal baru dengan mengumumkan namanya.

    “Hari ini, kami merayakan dengan Royal Caribbean International sebuah tradisi dan tonggak penting bagi Utopia of the Seas” kata Laurent Castaing, General Manager Chantiers de l’Atlantique. “Pembangunan Utopia adalah kesempatan menarik bagi tim Chantiers de l’Atlantique yang bertujuan untuk menjadikan kapal pesiar ini salah satu kapal paling ramah lingkungan di dunia yang dilengkapi dengan mesin bahan bakar ganda generasi baru.”

    Kapal pesiar keenam dari kelas Oasis dan keempat yang akan dibangun di Prancis, Royal Caribbean memilih untuk mendesain ulang kapal sebelum konstruksi untuk menggabungkan pembangkit listrik berbahan bakar LNG.

    Royal Caribbean Group bergerak menuju LNG, setelah pertama kali memesan tiga kapal pesiar dari Meyer Turku yang akan menggunakan bahan bakar serta baru-baru ini memulai pembangunan kapal pesiar mewah yang lebih kecil, Silver Nova, untuk merek Silversea Cruises yang juga akan menggunakan LNG. sebagai bahan bakar utamanya.

    Utopia of the Seas yang baru juga menjadi kapal pesiar berbahan bakar LNG ketiga yang dibangun di Saint Nazaire, dengan galangan yang baru-baru ini menyelesaikan uji coba laut di MSC World Europa yang akan mulai beroperasi pada musim gugur ini. Industri pelayaran bergerak cepat untuk mengadopsi LNG dengan sebanyak seperempat dari pesanan pembangunan baru dijadwalkan untuk menggunakan LNG.

    Seperti industri lainnya, Royal Caribbean juga mengadopsi inisiatif ramah lingkungan lainnya yang sudah ada di kapalnya. Dari sambungan listrik pantai hingga sistem pemulihan panas limbah, aplikasi telah dikembangkan dan merupakan bagian dari upaya Royal Caribbean menuju masa depan energi bersih.

    “Peletakan lunas untuk Utopia of the Seas merupakan tonggak pertama dari sebuah kapal yang luar biasa dan langkah selanjutnya menuju masa depan yang lebih berani dan mendebarkan untuk Royal Caribbean dan liburan,” kata Michael Bayley, presiden dan CEO, dari Royal Caribbean International. “Debut Utopia pada tahun 2024, setelah Icon of the Seas berlayar pada musim gugur 2023, akan membangun babak baru yang menarik.”

    Rincian resmi tentang kapal pesiar baru tetap dijaga ketat oleh perusahaan. Kapal baru akan memiliki panjang yang sama, 1.187 kaki, dan kira-kira sama dengan tonase kotor, 236.857ton kotor, seperti anggota kelas sebelumnya, Wonder of the Seas, yang mulai beroperasi pada Maret 2022. Komentar dibuat selama upacara pemotongan baja.

    Perakitan Dimulai Untuk LNG Royal Caribbean

    Namun, mengisyaratkan bahwa Utopia of the Sea akan memiliki sedikit pengurangan kapasitas penumpang untuk mengakomodasi pembangkit listrik LNG. The Wonder of the Seas memiliki total kapasitas penumpang 6.998 orang dan memiliki tambahan 2.300 awak internasional.

    Pengiriman kapal keenam kelas Oasis dijadwalkan pada akhir musim semi 2024. Kapal tersebut akan dilanjutkan oleh kapal pesiar bertenaga LNG pertama Royal Caribbean, Icon of the Seas, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada musim gugur 2023. Dua Ikon kapal saudara kelas akan mengikuti, tetapi saat ini Utopia of the Seas adalah kapal pesiar kelas Oasis terakhir yang dipesan perusahaan.

  • Kapal Pesiar Royal Caribbean Tertua
    senkaya-tourism-turkey

    Inilah Kapal Pesiar Royal Caribbean Tertua

    Inilah Kapal Pesiar Royal Caribbean Tertua – Royal Caribbean adalah salah satu jalur pelayaran paling populer di dunia dan dalam hal pendapatan, ini adalah jalur pelayaran terbesar; ini adalah yang terbesar kedua menurut jumlah penumpang.

    Perusahaan ini telah beroperasi sejak 1968 dan sementara tidak ada kapal pesiar yang berlayar sejauh itu, banyak kapal Royal Caribbean telah beroperasi selama beberapa dekade. Saat ini ada sekitar 26 kapal di armada Royal Caribbean dengan beberapa lagi dalam konstruksi atau pesanan.

    Empress of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 25 Juni 1990
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Miami, Florida, AS; San Juan, Puerto Riko; dan Kota New York, New York, AS
    • Kapasitas: 1.840 penumpang
    • Kru: 668

    The Empress of the Seas melakukan pelayaran perdananya pada 25 Juni 1990, menjadikannya kapal pesiar Royal Caribbean tertua. Kapal ini awalnya ditugaskan oleh Admiral Cruises, pada akhir 1980-an, tetapi diserap ke dalam armada Royal Caribbean setelah memperoleh Admiral Cruises. Awalnya, Empress of the Seas disebut Nordic Empress dan merupakan kapal Royal Caribbean terakhir yang namanya tidak diakhiri dengan “of the Seas” – namanya diubah pada tahun 2004 setelah renovasi besar-besaran. The Empress of the Seas adalah kapal pesiar arus utama pertama yang dirancang khusus untuk pasar kapal pesiar 3 dan 4 hari.

    The Empress of the Seas, dengan nama Nordic Princess, disebutkan dalam novel populer, World War Z oleh Max Brooks; dalam novel, Permaisuri penuh dengan zombie. https://www.premium303.pro/

    Majesty of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 4 April 1992
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: New Orleans, Louisiana, AS
    • Kapasitas: 2.767 penumpang
    • Kru: 833

    Majesty of the Seas adalah salah satu “mega-kapal” pertama yang dibangun di industri jalur pelayaran, dengan kapasitas penumpang lebih dari 2.700 orang. Majesty adalah kapal pesiar kelas Sovereign dan telah beroperasi sejak 4 April 1992. Untuk sebagian besar sejarah Majesty of the Seas, Fort Lauderdale, Florida telah menjadi pangkalan kapal. Namun, mulai tahun 2020, pangkalan Majesty dipindahkan ke New Orleans, Louisiana, menawarkan perjalanan tujuh malam ke Karibia termasuk Key West, Nassau, Grand Bahama, dan Coco Cay.

    Bersama dengan Empress of the Seas, Majesty of the Seas dijadwalkan berlayar ke Kuba hingga 2020, tetapi karena rutenya harus diubah karena Pemerintah AS menerapkan pembatasan perjalanan ke pulau Karibia.

    Grandeur of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 14 Desember 1996
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Baltimore, Maryland
    • Kapasitas: 2.446 penumpang
    • Kru: 760

    Saat ini, Grandeur of the Seas adalah kapal pesiar tertua ketiga di armada Royal Caribbean, tetapi kapal tersebut dijadwalkan akan dipindahkan ke Pullmantur Cruises – yang dimiliki oleh Royal Caribbean Group – pada kuartal kedua tahun 2021. Grandeur memiliki kapasitas maksimal sebesar 2.446 penumpang dan memiliki beberapa fasilitas termasuk spa dengan layanan lengkap, enam whirlpool, jalur jogging luar ruangan, dan sejumlah bar dan restoran. Ada juga kasino on-board yang disebut Casino Royale. Saat ini, pangkalan Grandeur of the Seas adalah Baltimore, Maryland dan kapal menawarkan kapal pesiar ke Bermuda dan pantai tenggara AS, Bahama, dan Karibia Selatan.

    Selama bertahun-tahun, Grandeur of the Seas telah mengalami banyak kecelakaan, termasuk kehilangan daya selama berjam-jam pada tahun 2000, tabrakan dermaga pada tahun 2005, kebakaran pada tahun 2013, dan yang terbaru hilangnya kemudi sisi kiri pada tahun 2018.

    Rhapsody of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 19 Mei 1997
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Ravenna, Italia dan Tampa, Florida, AS
    • Kapasitas: 2.416 penumpang
    • Kru: 765

    Rhapsody of the Seas adalah kapal tertua kedua di jajaran kapal pesiar kelas Vision Royal Caribbean. Rhapsody melakukan pelayaran perdananya pada 19 Mei 1997 dan awalnya berlayar ke Oslo, Norwegia. Sejak 2005, Rhapsody of the Seas telah terdaftar di Bahamas. Pada tahun 2012, Rhapsody of the Seas menjalani reparasi besar senilai $ 54 juta yang menambahkan kabin tambahan, layar film luar ruangan di dekat kolam renang, ruang makan baru, dan kamar anak. Kapal tersebut diperbarui lagi pada tahun 2016 dan menerima perawatan rutin dan perbaikan kecil pada tahun 2019.

    Pada tahun 1998, Rhapsody of the Seas, yang sedang dalam perjalanan ke Curaçao, Antilles, adalah tempat menghilangnya Amy Lynn Bradley secara misterius. Sementara Bradley tidak pernah ditemukan, telah dilaporkan penampakan Bradley selama bertahun-tahun dan keluarganya tidak pernah berhenti mencarinya.

    Enchantment of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 13 Juli 1997
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Baltimore, Maryland dan San Juan, Puerto Rico
    • Kapasitas: 2.446 penumpang
    • Kru: 770

    Enchantment of the Seas adalah kapal Royal Caribbean kelas Vision lainnya yang telah beroperasi sejak 1990-an. The Enchantment of the Seas dan kapal kembarnya, Grandeur of the Seas adalah dua kapal pesiar besar pertama yang dilengkapi dengan Sistem Penentuan Posisi Dinamis yang sering digunakan untuk mempertahankan posisi saat berada di pelabuhan, terutama saat kapal tender digunakan. Beberapa fasilitas di Enchantment of the Seas termasuk panjat tebing, bungee trampolin, beberapa bar, klub malam dan restoran, live orkestra, serta spa dan pusat kebugaran.

    Pada tahun 2005, Enchantment of the Seas dirombak, termasuk memperpanjang kapal dengan memotongnya menjadi dua bagian tengah kapal dan menambahkan bagian sepanjang 73 kaki (22 m).

    Vision of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 2 Mei 1998
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Fort Lauderdale, Florida, AS dan Barcelona, ​​Spanyol
    • Kapasitas: 2.514 penumpang
    • Kru: 765

    Meskipun merupakan kapal kelas Vision Royal Caribbean yang sama, Vision of the Seas adalah yang termuda dari empat kapal pesiar di kelas ini. Vision of the Seas pertama kali berlayar pada 2 Mei 1998 di seluruh Eropa sebelum mengubah rutenya. Saat ini, Vision of the Seas berlayar dari Barcelona, ​​Spanyol selama musim panas dan Fort Lauderdale, Florida di musim dingin. Vision of the Seas terakhir diperbarui dan dipasang kembali pada tahun 2013.

    Vision of the Seas dikenal dengan eksterior kaca yang menakjubkan, yang memiliki lebih dari 2 hektar kaca.

    Voyager of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 21 November 1999
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeportasi Saat Ini: Sydney, Australia
    • Kapasitas: 4.000 penumpang
    • Kru: 1.200

    Voyager of the Seas adalah kapal utama dalam lini kapal kelas Voyager Royal Caribbean. Kapal tersebut dibangun di Turku, Finlandia dan melakukan pelayaran perdananya pada 21 November 1999. Saat itu, Voyager of the Seas merupakan kapal pesiar terbesar di dunia. Selain itu, Voyager of the Seas menampilkan banyak hal pertama, termasuk dinding panjat tebing pertama (dipasang di corong) dan arena seluncur es pertama di laut. Baru-baru ini di tahun 2019 dan lagi di tahun 2020, Voyager of the Seas telah direnovasi dengan penambahan 72 kabin penumpang dan seluncuran air. Gelanggang esnya juga diperbarui.

    Sehari sebelum pelayaran perdana Voyager of the Seas, kapal tersebut secara resmi dinamai oleh tokoh skater Olimpiade Katarina Witt.

    Explorer of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 28 Oktober 2000
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Miami, Florida, AS
    • Kapasitas: 3.114 penumpang
    • Kru: 1.180

    Saat dibangun, Explorer of the Seas adalah kapal penumpang terbesar di dunia, melampaui kapal saudaranya, Voyager of the Seas, yang dibangun tahun sebelumnya. Awalnya, Explorer memiliki tonase 137.308 GT, tetapi setelah peningkatan besar pada tahun 2015, tonase kapal meningkat menjadi 138.194 GT. Saat ini, Explorer of the Seas masih merupakan kapal pesiar yang cukup besar dan baru-baru ini menerima perubahan senilai $ 162 juta pada tahun 2019, diikuti oleh perubahan tambahan senilai $ 110 juta pada tahun 2020.

    Explorer of the Seas dibangun dengan laboratorium atmosfer dan oseanografi yang dioperasikan oleh Sekolah Ilmu Kelautan dan Atmosfer Universitas Miami. Namun, lab berawak dengan program pendidikan dan penjangkauan penumpang yang dibawanya dihentikan pada tahun 2007.

    Radiance of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 7 April 2001
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Brisbane, Australia; Vancouver, BC, Kanada; dan Seward, Alaska, AS
    • Kapasitas: 2.501 penumpang
    • Kru: 859
    Kapal Pesiar Royal Caribbean Tertua

    Radiance of the Seas dari Royal Caribbean adalah kapal utama di perusahaan kelas Radiance, yang mencakup Jewel of the Seas, Brilliance of the Seas, dan Serenade of the Sea. Bersama dengan semua kapal kelas Radiance, Radiance of the Seas adalah salah satu kapal pesiar paling ramah lingkungan, tetapi kurang hemat bahan bakar di dunia. The Radiance juga merupakan salah satu kapal pesiar tercepat di pasar. Radiance of the Seas memiliki banyak fitur unik, termasuk memiliki kaca paling banyak dari semua kapal Royal Caribbean dan menampilkan seni dari 100 seniman dari seluruh dunia.

    Radiance of the Seas adalah kapal pesiar pertama yang memiliki meja biliar yang distabilkan oleh giroskop yang dikendalikan komputer, yang menyesuaikan dengan gerakan kapal untuk menjaga permukaan meja tetap sejajar dengan cakrawala.

    Adventure of the Seas

    • Pelayaran Pertama: 18 November 2001
    • Pelabuhan Pendaftaran: Nassau, Bahamas
    • Homeport Saat Ini: Galveston, Texas dan Copenhagen, Denmark
    • Penggerak: Konvensional
    • Kapasitas: 3.807 penumpang
    • Kru: 1.185

    Adventure of the Seas adalah yang ketiga dibangun dari lima kapal pesiar kelas Royal Caribbean Voyager. Saat ini terdaftar di Bahama, Adventure of the Seas telah berlayar dari pelabuhan di Amerika Serikat dan Eropa ke situs-situs di Laut Karibia, Laut Baltik, Laut Mediterania, Kanada, dan Eropa. Pada tahun 2016, Adventure of the Seas menjalani renovasi senilai $ 61 juta, di antara perubahan tersebut termasuk menambahkan kabin tambahan. Petualangan memiliki 15 dek dimana 14 adalah dek penumpang dengan kapasitas maksimum 3.807 tamu.

    Adventure of the Seas dilengkapi dengan layar film luar ruangan, Aqua Park, seluncuran cyclone dan typhoon, serta FlowRider (wahana selancar yang menampilkan ombak buatan).

  • Kapal Pesiar Termahal Yang Pernah Dibuat
    senkaya-tourism-turkey

    Kapal Pesiar Termahal Yang Pernah Dibuat

    Kapal Pesiar Termahal Yang Pernah Dibuat – Berlayar melintasi lautan adalah perjalanan penemuan yang menakjubkan yang terus-menerus melampaui batas. Tidak ada yang lebih santai daripada liburan di atas kapal pesiar. Namun, jika melakukannya dalam kemewahan dan keamanan lengkap, itu akan menjadi lebih baik. Sejak kelahiran industri pelayaran, kapal bersaing dalam popularitas, ukuran, dan kemewahan. Setiap tahun, kapal pesiar yang lebih besar dan lebih mahal dibangun, mengubah kapal menjadi kota terapung virtual. Ketika berlayar pada tahun 1912, Titanic adalah kapal pesiar terbesar di dunia. Saat ini, ia bahkan tidak masuk dalam 50 besar.

    Mengenai kapal pesiar, kapal terbagi dalam dua kategori: kapal yang membutuhkan biaya mahal untuk dibangun karena ukurannya sangat besar, dan kapal yang lebih kecil dan menawarkan liburan di dalam kapal yang intim. Sebagian besar kapal pesiar raksasa yang berlayar saat ini cukup besar untuk menampung sebuah desa kecil. Faktanya, mereka adalah kota terapung dalam arti sebenarnya, menawarkan fasilitas daratan sebanyak kota modern manapun. Inilah mengapa mereka sangat diminati di antara berbagai pelanggan. Mereka dapat memenuhi berbagai kebutuhan, dari wisatawan tunggal hingga pasangan muda dan keluarga dengan anak kecil. Ada bar dan klub, kasino, berbagai pilihan tempat makan, spa dan pusat kebugaran, kolam renang, ruang dansa, taman hiburan di dalam pesawat, dan bahkan simulator selancar. hari88

    Allure Of The Seas, $ 1,5 Miliar

    Kapal pesiar termahal yang berkeliaran di lautan saat ini dimiliki oleh Royal Caribbean International, pemimpin dunia dalam kapal pesiar mewah. Allure of the Seas adalah kapal penumpang terbesar dan termahal yang pernah dibuat. Hanya dua inci lebih panjang dari adik perempuannya, Oasis of the Seas. Kapal 16 dek dapat menampung 6.296 tamu, ditambah 2.384 awak kapal, yang berarti hingga 8.680 penumpang. Di antara fitur-fiturnya yang unik, ada Starbucks onboard pertama, ring ice-skating, dan teater yang dapat menampung 1.380 orang. Itu semua menghabiskan biaya $ 1,4 miliar untuk membangunnya. Allure of the Seas berukuran 1.187 kaki dan 2 inci panjangnya dan menjulang 236 kaki di atas garis air. Memiliki Central Park, seperti Oasis of the Seas, ruang dansa dua dek, dinding panjat tebing, kolam renang, dan hot tub.

    Oasis Of The Seas, $ 1,4 Miliar

    Kapal pesiar terbesar kedua yang pernah dibangun, lima kali Titanic, dimiliki oleh Royal Caribbean International yang sama, Oasis of the Seas menelan biaya $ 1,4 miliar untuk dibangun. Kapal itu berangkat ke laut untuk pertama kalinya pada Desember 2009, dan saat ini berangkat dari pelabuhan asalnya di Florida, menjelajahi Karibia sambil menawarkan sejumlah besar fasilitas di atas kapal; miniatur lapangan golf, zip line, kasino, kolam renang dan area olahraga, tempat hiburan, taman hiburan, 4 kolam renang, dan banyak bar dan klub. Berukuran 1.187 kaki panjangnya dan menjulang 236 kaki di atas garis air, hampir setinggi Gedung Empire State. Muncul dengan Central Park sendiri, ruang terbuka, taman hidup pertama di laut, dengan 1.200 tanaman dan 56 pohon. Oasis of the Seas bangga dengan kabinnya yang mewah, di mana yang termahal adalah Royal Loft Suite, dengan biaya $ 16.600 per orang per minggu. Kapal 18 dek dapat menampung 5.500 tamu dan 2.160 anggota awak.

    Norwegian Epic, $ 1,2 Miliar

    Dimiliki oleh Norwegian Cruise Lines, Norwegian Epic adalah kakak dari Norwegian Breakaway. Kapal ini memiliki total kapasitas 5.853 penumpang, di mana dapat menampung 4.100 tamu dan 1.753 awak kapal. Kapal pesiar itu menelan biaya $ 1,2 miliar untuk dibangun dan saat ini menjadi yang terbesar ketiga di dunia. Menjelajah Karibia dan Eropa, Norwegian Epic mewakili konsep baru yang diterapkan oleh perusahaan yang disebut “pelayaran gaya bebas”. Di antara banyak fasilitas di dalamnya, terdapat ruang studio untuk pelancong solo, pilihan hiburan live, kebugaran dan olahraga, taman air, hot tub, kolam renang, dan lebih dari 20 pilihan tempat makan.

    Disney Fantasy, $ 940 Juta

    Kapal pesiar keempat yang dioperasikan oleh Disney Cruise Line, Disney Fantasy dibangun oleh Meyer Werft Shipyards di Jerman seharga $ 940 juta. Sama seperti semua kapal lain di Disney Cruise Line, kapal ini dirancang untuk mengakomodasi keluarga dan menghibur anak-anak. Ini berlayar di Karibia Timur dan Barat. Ada 1.250 kabin yang membentang di sepanjang 14 dek kapal. Disney Fantasy dapat menampung 4.000 tamu dan 1.450 anggota kru. Di antara fitur-fiturnya yang paling mencolok, terdapat lobi atrium 3-dek, lantai marmer dan batu, tangga besar, tiang-tiang bergalur, dan lukisan dekoratif serta mural yang indah.

    Disney Dream, $ 900 Juta

    Kapal pesiar ketiga yang dimiliki dan dioperasikan oleh Disney Cruise Line, anak perusahaan Walt Disney Company, Disney Dream menghabiskan biaya $ 900 juta untuk dibangun. Ini berlayar untuk pertama kalinya pada tahun 2011 dan saat ini berlayar di Bahamas, berlayar dengan rencana perjalanan tiga dan empat hari. Ada total 1.250 kabin dan kapal raksasa tersebut dapat menampung 4.000 tamu dan 1.458 anggota awak. Dengan desain abad ke-20 yang mencolok, ia menampilkan beberapa fasilitas yang belum pernah dilihat oleh industri kapal pesiar sebelumnya, seperti AquaDuck, water coaster on-board pertama di dunia. Tentu saja, terdapat berbagai area anak-anak dan remaja, serta klub malam dan lounge untuk orang dewasa.

    Queen Mary 2, $ 880 Juta

    Kapal Pesiar Termahal Yang Pernah Dibuat

    Menjelajahi transatlantik, Queen Mary 2 dimiliki oleh Cunard Line, sebuah perusahaan perkapalan Inggris-Amerika, dan biaya pembangunannya $ 880 juta. Saat ini merupakan satu-satunya kapal pesiar Cunard yang beroperasi antara Southampton dan New York. Kapal 14 dek dapat menampung 2.620 tamu dan 1.238 anggota awak. Di antara fitur-fiturnya yang khas, terdapat sebuah restoran Britannia yang dapat menampung 1.347 orang, Queen’s Grill, Royal Court Theatre, Winter garden, serta 14 klub dan fasilitas kebugaran dan kesehatan. Berukuran 1.132 kaki panjangnya dan menjulang 236 kaki di atas garis air, Queen Mary 2 tepat 147 kaki lebih panjang dari Menara Eiffel.

    Norwegian Breakaway, $ 840 Juta

    Salah satu kapal pesiar mewah terbaru yang menjelajahi lautan, Norwegian Breakaway pertama kali berlayar pada 2013. Dimiliki dan dioperasikan oleh Norwegian Cruise Line, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Florida, dibangun oleh Meyer Werft Shipyards di Jerman seharga $ 840 juta. Saat ini menjadi kapal pesiar terbesar ke pelabuhan asal di New York. Dengan 1.024 kabin, dapat menampung 4.000 tamu dan 1.595 anggota awak. Fitur khasnya adalah ruang terbuka yang sangat besar, yang pertama di industri kapal pesiar, lapangan golf mini, pusat kebugaran, taman air, bak air panas, dan kolam renang.

    Independence Of The Seas, $ 828 Juta

    Yang ketiga dalam seri kapal pesiar kelas Freedom, Independence of the Seas bergabung dengan dua saudara perempuannya ketika pertama kali berlayar pada April 2008. Dimiliki oleh Royal Caribbean yang sama, Independence of the Seas berukuran panjang 1.112 kaki. Kapal 15 dek dapat menampung 4.370 tamu dan 1.360 anggota awak, dan menawarkan beberapa fitur kelas Freedom yang luar biasa, seperti simulator selancar FlowRider, merek dagang terdaftar, ring ice-skating, dinding panjat tebing, lapangan golf mini, dan whirlpool kantilever.

    Freedom Of The Seas, $ 800 Juta

    Dimiliki dan dioperasikan oleh Royal Caribbean yang sama, Freedom of the Seas adalah kapal pesiar kelas Freedom pertama yang pernah dibuat. Harganya $ 800 juta untuk membangunnya dan ketika akhirnya siap pada tahun 2006, itu adalah kapal pesiar terbesar pada saat itu. Kapal 18 dek dapat menampung 4.375 tamu dan 1.360 anggota awak, membawa penumpangnya dengan kapal pesiar 7 malam di Karibia Barat. Royal Caribbean melengkapi kapal pesiarnya dengan beberapa fitur unik seperti simulator selancar, taman air, dan whirlpool kantilever.

  • Kapal Pesiar Tua Tidak Selamat dari Penangguhan Covid-19
    senkaya-tourism-turkey

    Kapal Pesiar Tua Tidak Selamat dari Penangguhan Covid-19

    Kapal Pesiar Tua Tidak Selamat dari Penangguhan Covid-19 – Pandemi ini menyebabkan industri pelayaran mempercepat pensiunnya banyak kapal yang lebih tua. Fred. Olsen Cruise Lines, yang beroperasi di pasar Inggris, mengkonfirmasi bahwa telah menjual dua kapal pesiar vintage tahun 1970-an yang menambah daftar kapal tua yang tidak mungkin bertahan dari jeda panjang dalam operasi pelayaran.

    Kapal Pesiar Tua Tidak Selamat dari Penangguhan Covid-19

    Biasanya, umur ekonomi kapal dianggap 20 sampai 25 tahun. Namun, dalam industri pelayaran, yang mengalami ekspansi pesat selama dekade terakhir, kapal tua terus menjadi bagian penting dari industri tersebut. Saat menambahkan kapal baru yang menarik tarif lebih tinggi, banyak jalur pelayaran yang lebih besar menggunakan kapal lama mereka untuk memperluas ke pasar yang lebih kecil dan pelabuhan regional atau mereka menjual kapal tersebut ke perusahaan kecil yang biasanya tidak membangun kapal baru.  https://3.79.236.213/

    Kapal yang lebih tua berukuran lebih kecil dan tidak memiliki banyak fasilitas utama. Namun, kapal-kapal tersebut telah mampu menemukan pasar khusus dan mengembangkan pengikut setia dari para pelancong yang menikmati desain yang lebih klasik atau ukuran yang lebih kecil dari kapal yang lebih tua.

    Fred. Olsen sebelumnya mengumumkan bahwa mereka memperoleh dua kapal dari Holland America Line yang akan digunakan untuk menggantikan kapal yang lebih tua dan lebih kecil di armadanya. “Menyusul pengumuman baru-baru ini bahwa Black Watch dan Boudicca sudah pensiun dari armada kami, kami dapat mengumumkan bahwa kedua kapal tersebut sekarang telah dijual dan akan memulai kehidupan baru sebagai kapal akomodasi untuk sebuah perusahaan di Turki,” kata pernyataan yang mereka keluarkan hari ini. “Kami berharap kapal-kapal itu akan segera berlayar, dengan Boudicca akan meninggalkan Rosyth untuk terakhir kalinya paling cepat minggu depan, dan Black Watch menyusul. Para kru bekerja keras mempersiapkan mereka untuk perjalanan mereka dan memastikan bahwa mereka siap untuk rumah baru.”

    Pengumuman bahwa dua kapal yang sama-sama dibangun pada awal tahun 1970-an telah dijual untuk digunakan sebagai kapal akomodasi mengejutkan banyak pengamat yang berspekulasi bahwa mereka akan dijual untuk mendapatkan potongan. Beberapa orang dalam industri masih mempertanyakan apakah ini mungkin langkah sementara untuk kapal sebelum dibatalkan.

    The Black Watch dan Boudicca telah menjadi salah satu kapal pesiar modern pertama yang dibangun khusus dan perintis di pasar kapal pesiar mewah modern ketika mereka diperkenalkan untuk Royal Viking Line pada tahun 1970-an. Mereka mengoperasikan kapal pesiar panjang, termasuk perjalanan keliling dunia, yang kemudian dijual dan dioperasikan oleh serangkaian jalur pelayaran sebelum diakuisisi oleh Fred. Olsen, yang menggunakannya untuk memulai ekspansinya di industri pelayaran. Olsen berinvestasi dalam perbaikan, termasuk motor baru, untuk kedua kapal yang membantu memperpanjang karir mereka.

    Kedua kapal pesiar seberat 28.000 gros ton telah diletakkan di Skotlandia selama pandemi. Setelah pengumuman pengunduran diri, laporan mulai muncul ke permukaan bahwa mereka sedang dilucuti dari alat kelengkapan untuk digunakan pada dua kapal yang baru diperoleh. Minggu ini, mereka mulai menghapus semua Fred. Branding Olsen di kapal, termasuk mulai mengecat ulang corongnya dengan warna hitam.

    Sementara di antara kapal pesiar tertua yang beroperasi, Black Watch dan Boudicca bukan satu-satunya kapal pesiar vintage ini yang tidak selamat dari penangguhan dalam jelajah. Pada musim semi, jalur pelayaran lain yang berfokus pada pasar Inggris, Marella Cruises yang dimiliki oleh TUI Group Jerman, mengumumkan bahwa mereka telah mempercepat pengunduran diri kapalnya yang dibangun tahun 1984, Marella Celebration. Kapal pesiar berbobot 33.000 gros ton itu baru-baru ini diganti namanya dan diletakkan di Yunani yang kabarnya akan dikirim ke tempat pembuangan sampah di Turki. Duduk di sampingnya adalah yang terakhir dari kapal pesiar Spanyol Pullmantur’s Horizon yang dibangun pada tahun 1988 dan dilaporkan juga dijual untuk barang bekas setelah Pullmantur mengajukan pailit di Spanyol.

    Pensiun dipercepat kapal pesiar yang lebih tua juga merupakan tema program pembuangan kapal Carnival Corporation. Sementara, sejauh ini, sebagian besar penjualan Karnaval telah dijual ke jalur pelayaran yang lebih kecil, tiga dari 70.000 kapal berbobot gros ton Carnival Cruise Line yang dibangun pada awal 1990-an dijual ke tempat pembuangan sampah di Turki di mana Carnival Corporation mengatakan bahwa mereka sedang “didaur ulang”. Di tepi pantai di tempat pembuangan sampah yang sama terdapat 73.000 gross ton Sovereign and Monarch yang dibangun pada akhir 1980-an dan awal 1990-an yang telah beroperasi untuk Pullmantur.

    Kapal Pesiar Tua Tidak Selamat dari Penangguhan Covid-19

    Pada awal Oktober nanti juga akan ditentukan nasib eks kapal pesiar yang dipasarkan Cruise dan Maritime Voyages. Mulai dari dibangun pada 1960-an hingga awal 1990-an, kapal-kapal itu dilelang di Inggris untuk hutang setelah CMV masuk ke penerima selama musim panas.

    Sebagian besar jalur pelayaran utama lainnya sejauh ini mengatakan mereka tidak mengantisipasi pensiunnya kapal pesiar mereka. Sebagian besar armada mereka, bagaimanapun, lebih muda setelah diperbarui karena kapal baru dibangun dalam beberapa tahun terakhir.

  • Ini Bisa Menjadi Akhir Jalur untuk Kapal Pesiar
    senkaya-tourism-turkey

    Ini Bisa Menjadi Akhir Jalur untuk Kapal Pesiar

    Ini Bisa Menjadi Akhir Jalur untuk Kapal Pesiar – Kapal pesiar yang terdampar telah menjadi simbol pandemi COVID-19. Penumpang dan awak sangat ingin turun tetapi pelabuhan yang mereka tuju tidak menginginkannya.

    Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa krisis ini dapat menjadi akhir dari masalah industri yang sudah berada di hidung untuk masalah sosial, kesehatan dan lingkungannya.

    Ini Bisa Menjadi Akhir Jalur untuk Kapal Pesiar

    Memang model bisnis yang sama yang menjadi akar permasalahan tersebut adalah penyebab krisisnya saat ini, di mana operator kapal dituduh melakukan kelalaian berat atau bahkan kriminal. www.mustangcontracting.com

    Model itu ada hubungannya dengan bendera kenyamanan.

    Bendera kemudahan berarti kapal beroperasi di perairan yang jauh dari pelabuhan “rumah” mereka. Sebagian besar terdaftar di suaka pajak Karibia. Beroperasi di luar yurisdiksi yang jelas, upah rendah dan kondisi kerja buruk.

    Banyaknya kapal yang telah menjadi inkubator virus korona terapung juga menunjukkan protokol kesehatan dan keselamatan yang buruk. Rencana darurat untuk wabah penyakit menular di kapal tampaknya merupakan hal yang jelas untuk dimiliki. Namun laporan menyarankan tanggapan yang diimprovisasi.

    Sekarang, dengan pelabuhan dan seluruh negara memesan kapal pesiar, bendera kemudahan telah menjadi ancaman eksistensial bagi awak, dan industri.

    Kapal diperintahkan pergi

    Krisis reputasi industri ditunjukkan tidak lebih baik daripada di Australia, di mana 24 dari 61 kematian COVID-19 yang dikonfirmasi di negara itu sejauh ini berasal dari kapal pesiar.

    Semua 20 kapal pesiar yang masih di perairan Australia diperintahkan untuk pergi minggu lalu, dengan komisaris Pasukan Perbatasan Australia Michael Outram mengutip kekhawatiran jumlah kasus di antara awak akan menjadi “beban besar pada sistem kesehatan Australia”.

    Hanya satu kapal, Putri Ruby. dikaitkan dengan 18 kematian (dan sekitar 700 infeksi – kira-kira 10% dari total kasus Australia).

    Kematian juga datang dari Artenia, Voyager of the Seas, Celebrity Solistice, dan Ovation of the Seas.

    Ruby Princess diizinkan berlabuh di Sydney pada 19 Maret. Sekitar 2.700 penumpang turun tanpa diuji, karena pihak berwenang New South Wales percaya bahwa risikonya rendah.

    Polisi sekarang sedang menyelidiki kemungkinan tuduhan kriminal terhadap operator, Princess Cruises, karena menyesatkan pihak berwenang tentang situasi tersebut. (Kapal tersebut telah diizinkan untuk berlabuh di Port Kembla, selatan Sydney, dengan seperlima dari lebih dari 1.000 awak dikarantina di atas kapal yang menunjukkan gejala seperti virus).

    Ada juga seruan untuk penyelidikan kelalaian kriminal operator Artania, dalam perselisihan selama berminggu-minggu di perairan Australia Barat.Sebagian besar penumpang kapal diizinkan untuk turun dan mendapatkan penerbangan charter pulang ke Eropa. Tetapi lebih dari 400 orang, sebagian besar awak, tetap di pesawat, dan pemerintah negara bagian khawatir jumlah kasus virus korona akan membanjiri rumah sakit setempat.

    “Kami ingin Anda pergi, kami tidak ingin Anda berada di pelabuhan kami,” kata Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan.

    Tapi ke mana mereka, dan puluhan ribu pekerja awak di ratusan kapal pesiar lain di seluruh dunia, untuk pergi?

    Tempat penampungan pajak Karibia

    Pertimbangkan Artenia. Kapal itu dimiliki oleh perusahaan pelayaran Inggris P&O, disewa ke sebuah perusahaan Jerman, beroperasi di luar Frankfurt dan terdaftar di Bahama.

    Ruby Princess beroperasi di luar Australia tetapi terdaftar di Bermuda. Pemiliknya, Princess Cruises, berkantor pusat di California tetapi juga berbadan hukum di Bermuda.

    Sebagian besar kapal pesiar terdaftar di negara yang berbeda dengan kepemilikan atau pengoperasian. Lebih dari dua pertiga (menurut tonase) mengibarkan bendera hanya tiga negara – Bahama, Panama dan Bermuda.

    Bendera kemudahan menjadikan industri kapal pesiar salah satu yang paling tidak diatur di dunia, dengan pemilik dan operator dapat mengikuti aturan tempat kerja, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang lebih ketat.

    Untuk awak kapal, terutama mereka yang memiliki pekerjaan layanan “tingkat rendah”, gaji dan kondisinya buruk. Banyak yang menerima kondisi seperti itu untuk mendapatkan uang bagi keluarga mereka. Tersembunyi dari pandangan, bahkan penumpang pun bisa melupakan kondisinya.

    Penggabungan kenyamanan

    Baik P&O maupun Princess Cruises adalah anak perusahaan dari perusahaan pelayaran terbesar di dunia, Carnival Corporation, yang gabungan armada sekitar 300 kapal membawa hampir setengah dari penumpang jelajah dunia.

    Carnival Corporation berkantor pusat di Miami, begitu pula perusahaan pelayaran terbesar kedua dan ketiga, Royal Caribbean dan Norwegia. Tapi Karnaval tergabung di Panama, Norwegia di Bermuda, dan Kerajaan Karibia di Liberia.

    Sekarang “penggabungan kenyamanan” ini mengancam kelangsungan hidup mereka. Pendapatan mereka telah dipotong menjadi nol. Pemerintah AS tidak menawarkan bantuan karena mereka adalah perusahaan asing dan karyawannya tersebar di seluruh dunia. Pemerintah lain tidak mungkin berbuat lebih banyak.

    Analis industri mengatakan operator kapal pesiar besar memiliki cadangan yang cukup untuk bertahan enam bulan. Setelah itu, jika mereka tidak mendapatkan pendanaan, mereka akan bangkrut.

    Berlayar menuju matahari terbenam

    Jika itu terjadi, banyak yang tidak akan berduka atas kehilangan tersebut.

    Jauh sebelum krisis ini, industri kapal pesiar menghadapi masalah sosial dan lingkungannya.

    Ini Bisa Menjadi Akhir Jalur untuk Kapal Pesiar

    Ini telah berkontribusi pada overtourism di tempat-tempat seperti Barcelona, ​​Reykjavik, Dubrovnik dan Venesia. Catatan lingkungannya sangat memprihatinkan. Baru tahun lalu, Karnaval membayar $ 20 juta (A $ 28 juta) untuk menyelesaikan kasus pengadilan AS yang mengizinkan kapal-kapalnya membuang sampah di laut – sesuatu yang sebelumnya telah dijatuhi hukuman pidana.

  • Bisakah Industri Kapal Pesiar Benar-benar Pulih Dari Virus Corona
    senkaya-tourism-turkey

    Bisakah Industri Kapal Pesiar Pulih Dari Virus Corona

    Bisakah Industri Kapal Pesiar Pulih Dari Virus Corona – Pada hari Minggu, kapal pesiar besar pertama yang berangkat ke Mediterania dalam hampir lima bulan berlayar keluar dari kota Genoa di Italia. Penumpang di MSC Grandiosa menjalani tes virus korona sebelum naik ke pesawat. 

    Kapal yang telah membawa serangkaian tindakan ketat untuk membatasi penyebaran virus akan berhenti di tiga pelabuhan Italia dan ibu kota Malta, Valletta dalam perjalanan tujuh hari. Tetapi apakah langkah-langkah ini cukup untuk membantu sektor ini bertahan dari pandemi? Banyak yang menunggangi kesuksesan pelayaran Italia ini. slot gacor

    Bisakah Industri Kapal Pesiar Benar-benar Pulih Dari Virus Corona

    Bagaimanapun, sulit membayangkan pelayaran seperti ini terjadi di puncak pandemi – ketika kapal disebut sebagai “cawan Petri terapung”. Liputan media di seluruh dunia menunjukkan kapal-kapal ditolak dari pelabuhan dan ditinggalkan terdampar di laut dengan penumpang terdampar di laut. https://www.mustangcontracting.com/

    Itu memang terlihat buruk. Antara Februari dan April, lebih dari 19.000 pelancong Inggris dari 59 kapal di 20 negara berbeda harus dipulangkan oleh pemerintah.

    Bukan hanya berita buruk bagi turis. Pada bulan April, Andy Harmer, direktur Asosiasi Internasional Jalur Kapal Pesiar Inggris dan Irlandia (CLIA), mengatakan penangguhan kapal pesiar selama 90 hari akan merugikan ekonomi Inggris sebesar £ 888 juta, yang menyebabkan hilangnya 5.525 pekerjaan dan gaji £ 287 juta. Di seluruh Inggris, industri ini mendukung 40.517 pekerjaan langsung dengan membayar gaji £ 1.35 miliar. CLIA mengatakan industri ini menghasilkan £ 10 miliar setiap tahun untuk ekonomi Inggris.

    Kapal Pesiar COVID

    Jadi sekarang industri pelayaran berharap protokol baru yang ketat akan membantunya mendapatkan kembali kepercayaan konsumen. Langkah – langkah baru termasuk : tiba di terminal kapal pesiar pada slot waktu yang ditentukan; menyaring wisatawan dengan pemeriksaan suhu, ulasan medis, kuesioner kesehatan, dan tes usap antigen COVID-19.

    Para tamu di kapal pesiar MSC akan menerima gelang, yang memberi mereka opsi tanpa kontak di pesawat. Misalnya, gelang dapat digunakan untuk membuka pintu kabin tanpa menyentuh pegangan dan untuk melakukan pembayaran. Mereka juga akan membantu memfasilitasi kedekatan dan pelacakan kontak, jika diperlukan. MSC Grandiosa juga telah mengurangi kapasitas, dengan sekitar 2.500 penumpang di kapal pesiar debutnya – sekitar 70% dari jumlah penumpang normal sebelum pandemi.

    Perusahaan kapal pesiar lain juga sedang bereksperimen. TUI Cruises dan Hapag Lloyd baru-baru ini menyelesaikan pelayaran “no-call” perdana (jadi tidak ada perhentian kota) dari Hamburg tanpa insiden.

    Kedua perusahaan pelayaran tersebut juga telah menghasilkan sepuluh poin rencana untuk meyakinkan penumpang dan mendorong lebih banyak orang untuk melakukan perjalanan lagi. Poin-poin tersebut meliputi: pemeriksaan gambar termal pra-boarding untuk wisatawan; jarak sosial; 40% lebih sedikit tamu; nomor meja di restoran dikurangi; lebih sedikit peserta dalam acara olahraga dan hiburan; kapal dilengkapi dengan laboratorium dan tim medis yang diperluas. Anggota kru akan menjalani tes COVID reguler.

    Semua tindakan ini akan diperlukan untuk melawan virus dan menopang kepercayaan pelanggan, karena telah terjadi kegagalan. Sebelumnya pada Agustus, kapal pesiar ekspedisi, MS Roald Amundsen, yang dimiliki oleh perusahaan Norwegia Hurtigruten, menderita wabah virus korona selama perjalanannya selama seminggu ke Svalbard di Kutub Utara.

    Beradaptasi atau Tenggelam

    Diperkirakan harga akan diturunkan untuk menarik penumpang kembali ke pesawat. Sudah ada penawaran yang bisa dipesan untuk tahun depan, termasuk diskon untuk upgrade kabin dan paket minuman. Tetapi beberapa perusahaan melangkah lebih jauh dengan mempertimbangkan kapal pesiar khusus domestik untuk mengatasi pembatasan perjalanan. Misalnya, perusahaan kapal pesiar Viking sedang menyelidiki perjalanan Inggris untuk warga Inggris yang melewatkan liburan kapal pesiar mereka. Semua adaptasi ini hanya menunjukkan betapa inovatifnya industri ini untuk membantu mendorong penumpang untuk berlayar lagi.

    Tapi apakah itu cukup? Untuk menambah rasa sakit di sektor ini, saran Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran untuk orang-orang yang berusia di atas 70-an untuk tidak menggunakan kapal pesiar sama sekali tetap ada. Penumpang berusia 50 ke atas telah mewakili basis pelanggan inti dalam beberapa tahun terakhir. Dan banyak dari ini datang dari tahun 70-an.

    Jadi akan menarik untuk melihat siapa yang kembali lebih dulu. Pakar industri percaya bahwa penumpang yang melakukan perjalanan dalam pesta antar generasi dan jatuh cinta dengan gaya hidup kapal pesiar yang akan kembali lebih dulu – tetapi dengan anak-anak mereka, bukan kakek-nenek mereka. Mereka memahami bagaimana kapal pesiar beroperasi dan tidak termasuk dalam kelompok usia berisiko tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa turis yang “tahan krisis” juga cenderung tidak terpengaruh oleh risiko.

    Bisakah Industri Kapal Pesiar Benar-benar Pulih Dari Virus Corona

    Meskipun keberlanjutan jangka panjang sektor ini tidak pasti, namun dapat menghibur dengan fakta bahwa penumpang kapal pesiar terkenal loyal. Studi pariwisata menunjukkan bahwa pengunjung kembali bahkan setelah bencana. Dan, menurut survei yang dilakukan oleh CLIA, sembilan dari sepuluh penumpang mengatakan mereka “mungkin atau pasti akan” berlayar lagi. Namun demikian, semua mata sekarang tertuju pada MSC Grandiosa untuk melihat apakah mereka dapat berhasil melewati perairan yang rumit ini dan memberikan harapan bagi industri yang sakit ini.